Pemuda sebagai ujung tombak pembangunan Indonesia memiliki peranan penting dalam pengentasan kemiskinan. Upaya yang bisa mereka lakukan misalnya dengan membangun proyek kedermawanan sosial di era globalisasi ini. Para pemuda dapat melakukan berbagai cara agar umat muslim Indonesia senantisa memperbaiki dirinya agar memiliki kemampuan untuk menyejahterakan diri dan lingkungannya. Melalui kegaiatan-kegiatan seminar, penyebaran opini, hingga kegiatan nyata seperti pembentukan BMT, Panitia ZIS dan semacamnya, para pemuda dapat mengingatkan bahwa ada permasalahan ekonomi umat yang harus segera diselesikan. Mereka dapat menginngatkan umat Islam sebagai penghuni terbesar di negeri ini, agar bekerjasama menghadapi keterpurukan ekonomi dan social yang mereka alami.
Semangat kedermawanan sosial yang tinggi dapat diwujudkan melalui pengumpulan zakat infaq dan shadaqah. Sejumlah besar potensi zakat, infaq dan shadaqah yang dimiliki umat apabila dikelola dengan baik dan maksimal, akan dapat meningkatkan kualitas hidup di masyarakat. Dana ZIS yang dihimpun akan memberikan kontribusi besar pada banyak program kegiatan yang dibutuhkan masyarakat, yaitu: bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi umat, dan bidang pengembangan pemuda.
Bidang Pendidikan, zakat akan memberikan manfaat yang besar bila disalurkan untuk pendidikan anak-anak miskin dan terlantar. Dana ZIS diarahkan dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui kemudahan akses pendidikan, pembinaan yang terpadu dan pengembangan potensi anak baik di dalam ataupun di luar ruang sehingga membentuk SDM yang mandiri dan berkualitas. Contoh program pengelolaan ZIS adalah sekolah gratis bagi yatim piatu dan dhuafa, pemberian beasiswa asuh untuk kaum dhuafa, pengembangan potensi anak dan remaja, dan lain-lain.
Bidang Kesehatan, dana ZIS diarahkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama kepada kesehatan ibu dan anak. Di antara program yang dilakukan adalah pemberian makanan tambahan gratis dan bergizi, khitanan massal, penanggulangan bencana, search and rescue, dan lain-lain.
Bidang pengembangan ekonomi umat, dana ZIS diarahkan memberikan program pemberdayaan masyarakat miskin di bidang ekonomi sehingga tercipta kemandirian dan peningkatan kesejahteraan. Salah satu contohnya pemberian Program Pemberdayaan dan Pendampingan Usaha, pendampingan usaha lokal dengan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah, dan lain-lain.
Bidang pengembangan pemuda, dana ZIS diarahkan untuk memberikan program peningkatan peran pemuda melalui pengembangan karakter, pengetahuan dan keahlian. Contoh Program antara lain pengembangan dan peningkatan kapasitas pemuda, mengenali potensi diri, motivasi, kewirausahaan, keahlian khusus, dan pembinaan akhlak.
Semangat membumikan nilai spritualitas menjadi kesalehan sosial membingkai gerak pengelolan ini sebagai mediator antara nilai kepentingan penderma dan mustahiq (penerima santunan). Antara yang memberi dan menerima, antara orang kaya dan mereka yang dhuafa sehingga kesenjangan sosial bisa semakin dikurangi jaraknya.
Oleh karena itu umat islam Indonesia perlu memiliki kader-kader pemuda yang mampu mengelola dan peduli terhadap permasalahan bangsa. Disinilah peran pemuda sangat dibutuhkan, program-program sosial yang ada dalam program ZIS akan sangat terbantu dengan keberadaan mereka. Para pemuda yang telah mendapatkan semangat kedermawanan sosial yang tinggi akan menjadi motor-motor penggerak semangat kedermawanan dalam kehidupan bermasyarakat.
Apa yang bisa dilakukan para pemuda saat hati mereka telah ditumbuhi semangat kedermawanan sosial? Pemuda dengan semangat kedermawanan sosial ini dapat menyebarkan semangatnya kepada muslim di sekitarnya. Apabila semangat itu telah menyebar dalam kehidupan masyarakat maka kehidupan mereka akan menjadi lebih baik, dan permasalahan-permasalahan sosial akan segera terselesaikan.
Jumat, 25 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “Peran Pemuda dalam Bidang Sosial”
Posting Komentar