kegiatan pemuda

Jumat, 25 Juni 2010

Masalah Akhlak Remaja

Masalah besar umat hari ini memasuki era globalisasi terjadinya interaksi dan ekspansi kebudayaan secara meluas melalui media massa yang di tandai dengan semakin berkembangnya pengaruh budaya pengagungan materia secara berlebihan (materialistik), pemisahan kehidupan duniawi dari supremasi agama (sekularistik), dan pemujaan kesenangan indera mengejar kenikmatan badani (hedonistik). Gejala ini merupakan penyimpangan jauh dari budaya luhur turun temurun serta merta telah memunculkan berbagai bentuk Kriminalitas, Sadisme, Krisis moral secara meluas.

Dunia pendidikan akhir-akhir ini digoncangkan oleh fenomena kurang menggembirakan terlihat dari banyaknya terjadi tawuran pelajar, pergaulan a-susila dikalangan pelajar dan mahasiswa, kecabulan pornografi tak terbendung, sebahagian cendekiawan berminat tinggi terhadap kehidupan non-science asyik mencari kekuatan gaib belajar sihir, mencari jawaban dari paranormal menguasai kekuatan jin, bertapa ketempat angker menyelami black-magic dan mempercayai mistik. Diperparah oleh limbah budaya barat berbentuk sensate-culture yang selalu bertalian dengan hedonistik dengan orientasi hiburan selera rendah 3-S tourisme sun-see-sex dan gaya hidup konsumeristis, rakus, boros, cinta mode, pergaulan bebas sex ittiba’ syahawat (runtutan hobi nafsu syahawat), individualistik kebebasan salah arah lepas dari kawalan agama dan adat luhur dengan tampilan permissivesness dan anarkis.



Budaya sensate memuja nilai rasa panca indera, menonjolkan keindahan sebatas yang di lihat (tonton), di dengar, dirasa, di sentuh, dicicipi, dengan tumpuan kepada sensual, erotik, seronok, kadang-kadang ganas, mengutamakan kesenangan badani (jasmani). Orientasinya hiburan melulu, terlepas dari kawalan agama, adat luhur, moral akhlak, ilmu dan filsafat, dan tercerabut dari budaya dan nilai-nilai normatif lainnya. Seni dibungkus selimut art for art’s sake, sensual, eksotik, erotik, horor, ganas, yang lazimnya melahirkan klub malam, night club, kasino dan panti pijat. Budaya sensate ini dipertajam dampaknya dalam kehidupan remaja oleh budaya popular kekota (urban popular culture) yang hedonistik (mulai berkembang 1960), dan berkembang lagi US culture imperialisme (uncle Sam Culture) dan the globalization of lifestyle gaya hidup global, world wide sing (Madonna, Michael Jakson, dll) sejak tahun 1990 di saat memasuki era globalisasi.



Prilaku sedemikian banyak melahirkan split personalities, pribadi yang terbelah “too much science too little faith”, lebih banyak ilmu dengan tipisnya kepercayaan keyakinan agama, berkembangnya paham nihilisme budaya senang lenang (culture contenment).



Kalangan remaja dijangkiti kebiasaan bolos sekolah, minuman keras, kecanduan ectasy (XTC), budak kokain dan morfin, kesukaan judi dalam urban popular culture, musro, world-wide sing, dan sejenisnya. Para remaja cenderung bergerak menjadi generasi buih terhempas dipantai menjadi dzurriyatan dhi’afan suatu generasi yang bergerak menjadi “X-G” the loses generation dan tidak berani ikut serta didalam perlombaan ombak gelombang samudera globalisasi. Pada hakekatnya semua prilaku a-moral tersebut lahir karena lepas kendali dari nilai-nilai agama dan menyimpang jauh terbawa arus deras keluar dari alur budaya luhur bangsa. Kondisi seperti itu telah memberikan penilaian buruk terhadap dunia pendidikan pada umumnya.



Remaja akan menjadi aktor utama dalam pentas kesejagatan (millenium ketiga), karena itu generasi muda (remaja) harus dibina dengan budaya yang kuat berintikan nilai-nilai dinamik yang relevan dengan realiti kemajuan di era globalisasi. Budaya adalah wahana kebangkitan bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh kekuatan budayanya. Keutuhan budaya bertumpu kepada individu dan himpunan institusi masyarakat yang memiliki kapasitas berkemampuan dalam mempersatukan seluruh potensi yang ada. Perkembangan kedepan banyak ditentukan oleh peranan remaja sebagai generasi penerus dan pewaris dengan kepemilikan ruang interaksi yang jelas menjadi agen sosialisasi guna menggerakkan kelanjutan survival kehidupan kedepan. Kecemasan atas penyimpangan prilaku kemunduran moral dan akhlak, kehilangan kendali para remaja, sepatutnya menjadi kerisauan semua pihak. Ketahanan bangsa akan lenyap dengan lemahnya remaja. Saya tidak senang menggeneralisasi kenakalan remaja terjerumus kedalam lembah dekadensi moral dan kenakalan remaja. Analisa realitas objektif menunjukkan bahwa tidak seluruhnya remaja rusak. Dengan berpikiran positif tidak pula harus ditunggu setelah semua remaja terpuruk kedalam lumpur a-moral barulah upaya perbaikannya dilaksanakan dengan intensif.



Kenakalan remaja lebih banyak disebabkan rusaknya sistim, pola dan politik pendidikan. Kerusakan diperparah oleh hilangnya tokoh panutan, berkembangnya kejahatan orang tua, luputnya tanggung jawab institusi lingkungan masyarakat, impotensi dikalangan pemangku adat, hilangnya wibawa ulama, bergesernya fungsi lembaga pendidikan menjadi lembaga bisnis, dan profesi guru dilecehkan.



Pergeseran budaya dengan mengabaikan nilai-nilai agama atau pengamatan nilai-nilai tidak komprehensif dan sistematik, melahirkan tatanan hidup masyarakat pengidap penyakit sosial kronis dengan kegemaran berkorupsi. Aqidah umat memang sudah bertauhid namun akhlaknya tidak mencerminkan akhlak Islami, ekonominya bersistim Yahudi, muamalahnya tidak sesuai dengan muamalah yang diajarkan Islam, politiknya Machiavellis, budayanya hedonistik, materialistik dan sekularistik. Mengatasi penyakit kronis umat perlu gerakan jihad.

“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sungguh-sungguh. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. Ikutilah millah (agama) orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslimin dari dahulu (yakni sudah tertera didalam kitab-kitab suci yang telah diwahyukan sebelumnya), dan begitu juga di dalam Al Quran ini; supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu menjadi saksi atas sumua manusia. Maka dirikanlah shalat, bayarkanlah zakat, dan berpegang teguhlah pada tali Allah (artinya tetaplah menjalankan perintah-perintah Allah). Dia adalah pelindungmu, maka Dia-lah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong”.



Generasi muda Islam mesti tampil dengan citra ibadah yang kokoh, serta teguh (istiqamah) di dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.

(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma`ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. Proses pembinaan umat dengan mengukuhkan kecintaan kepada negeri, memperkaya potensi percaya diri dan menjauhkan isolasi diri, dan memupuk kemandirian sesuai bimbingan agama, amar makruf nahi munkar.



Generasi kedepan wajib digiring menjadi taat hukum dimulai dari lembaga keluarga dan rumah tangga dengan memperkokoh peran orang tua, ibu bapak ninik mamak dan unsur masyarakat secara efektif dalam menularkan ilmu pengetahuan yang segar dengan tradisi luhur dan aqidah shahih kepada generasi pelanjut bertumpu kepada cita rasa patah tumbuh hilang berganti. Apabila sains dipisah dari aqidah syariah dan akhlaq akan melahirkan saintis tak bermoral agama, konsekwensinya ilmu banyak dengan sedikit kepedulian.



Menanamkan kesadaran tanggung jawab terhadap hak dan kewajiban asasi individu secara amanah, penyayang dan adil dalam memelihara hubungan harmonis dengan alam, memperkaya warisan budaya dengan setia mengikuti dan mempertahankan, istiqamah pada agama yang dianaut, teguh politik, kukuh ekonomi, melazimkan musyawarah dengan disiplin dan bijak memilih prioritas pada yang hak sebagai nilai puncak budaya Islam yang benar. Sesuatu akan selalu indah selama benar. Ketahanan umat bangsa terletak pada kekuatan ruhaniyah keyakinan agama dengan iman taqwa dan siasah kebudayaan. Bila penduduk negeri beriman dan bertaqwa dibukakan untuk mereka keberkatan langit dan bumi.

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa pastilah Kami akan membukakan (melimpahkan) kepada mereka keberkatan-keberkatan dari langit dan dari bumi. Tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. (QS.7,al-A’raf:96).



Dapat dipahami bahwa kekuatan hubungan ruhaniyah spiritual emosional dengan iman dan taqwa memberikan ketahanan bagi umat dan hubungan ruhaniyah ini akan lebih lama bertahan daripada hubungan struktural fungsional. Hakikatnya generasi yang menjaga destiny, individu yang berakhlak berpegang pada nilai-nilai mulia iman dan taqwa yang dipadukan dengan kerja sama berdisiplin gigih serta memiliki vitalitas tinggi, berjiwa inovatif dengan motivasi yang bergantung kepada Allah akan tampil menjadi penyelesai masalah. Generasi yang patuh kepada Allah dan taat beragama akan berkembang secara pasti menjadi agen perubahan sanggup menghadapi realita baru di era kesejagatan.



Lembaga pendidikan sebagai mesin sosial bertujuan menggerakkan segala dimensi kehidupan kemanusian disegala sektor, sosial, ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, politik dan agama, Seluruh sektor mestinya berkembang saling terkait harmonis serasi dalam menghasilkan suatu bentuk masyarakat idaman (kahira ummatin) melalui penjelmaan nilai-nilai bukan pendangkalan. Bila terjadi inequilibrium kelahirannya adalah krisis-krisis,



a) krisis nilai, menyangkut etika individu dan sosial berubah drastik dalam sikap menilai baik buruk, yang padamulanya dalam pandangan luhur dilihat sebagai buruk dan dijauhi bergeser kencang kearah tidak acuh dan bahkan lebih parah mentolerir.

b) krisis konsep pergeseran pandang (view) cara hidup ukuran nilai jadi kabur, sekolahan yang merupakan cerminan idealitas masyarakat tidak bisa bertahan.

c) krisis kridebilitas dengan erosi kepercayaan terpampan di pergaulan orang tua, guru dan muballig pada mimbar-mimbar kehidupan mengalami kegoncangan wibawa.

d) krisis beban institusi pendidikan terlalu besar dengan tuntutan memikul tanggung jawab moral sosial kultural dikekang oleh sisitim dan aturan birokrasi berbelit membelenggu dinamika institusi pada akhirnya tidak mampu (impoten) memikul beban tanggung jawab.

e) krisis relevansi program pendidikan yang mendukung kepentingan elitis non-populis, tidak demokratis, tidak berorientasi kearah kepentingan mempertahankan prestasi eksistensi kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat namun beralih kepada orientasi prestise keijazahan.

f) membesarnya kesenjangan miskin kaya sehingga kesempatan mendapatkan pendidikan tidak merata dan kemudian yang terjadi adalah kurangnya idealisme (citra remaja) tentang peran dimasa datang. Generasi yang mampu mencipta menjadi syarat utama keunggulan.



Lembaga-lembaga (institusi) di tuntut adil, demokratis, persamaan dan usaha ilmiah sistematis yang mampu merumuskan epistemologi dan aksiologi dengan memberikan penekanan kepada

1) Rumusan ulang kiblat (arah), acuan orientasi pengembangan pendidikan agama. Fenomena dimasa Orde Baru pengembangan pendidikan terlihat arahnya ke barat, kebebasan, dan akibat terasa mengikis karakteristik asli pendidikan agama yaitu akhlak.

2) Revitalisasi pendidikan agama, diajarkan oleh seluruh komponen masyarakat, muatan pendididkan agama terlihat pada seluruh mata pelajaran memaparkan apa adanya dan membimbing kepada yang seharusnya berdasarkan paradigma tauhid membentuk suatu iklim pendidikan agama terasa pada seluruh lembaga sekolah, masyarakat, rumah tangga).

3) Kewajiban perguruan tinggi memikul beban moral intelektual sebagai bangsa berkomunitas muslim terbesar.

4) Buku dasar pegangan mesti memiliki kesamaan visi dan misi mengacu kepada platform yang sama.

5) Tujuan pendidikan yang akan dikembangkan adalah pendidikan akhlak, budi pekerti. Akhlak merupakan jiwa pendidikan, inti ajaran agama dan buah dari keimanan. Maka akhlak karimah (budi pekerti sempurna) adalah tujuan sesungguhnya dari proses pendidikan, dan menjadi wadah diri dalam menerima ilmu-ilmu lainnya. Ilmu yang benar membimbing umat kearah amal karya, kreasi, inovasi, motivasi yang shaleh (baik).



Remaja masa depan (era globalisasi) yang diminta lahir dengan budaya luhur (tamaddun) yang berpaksikan tauhidik, kreatif dan dinamik, memiliki utilitarian ilmu berasaskan epistemologi Islam yang jelas, tasawwur (world view) yang integratik dan ummatik sifatnya (bermanfaat untuk semua, terbuka dan transparan).

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.



Pendidikan moral generasi berpaksikan tauhid, akhlak, penghormatan terhadap orang tua, mengenal kehidupan duniawi yang bertaraf perbedaan, adab percakapan ditengah pergaulan, keteguhan memilih dan mengamalkan nilai-nilai amar makruf nahi munkar, yang akan menjadi kekuatan moral. Kuatnya iman dan teraturnya ibadah generasi muda menjadi awal langkah menuju ketahanan bangsa.





“(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS.31, Lukman:13-17)



Langkah-langkah kedepan;

a. pembinaan human capital melalui keluasan ruang gerak mendapatkan pendidikan,

b. pembinaan generasi muda yang akan mewarisi pimpinan berkualiti, memiliki jati diri, padu dan lasak, integreted inovatif.

c. Mengasaskan agama dan akhlak mulia sebagai dasar pembinaan generasi muda.

d. Langkah drastik mencetak ilmuan Muslim yang benar-benar beriman taqwa.

e. Pembinaan minda wawasan generasi muda kedepan yang bersatu dengan akidah, budaya dan bahasa bangsa.

f. Secara sungguh-sungguh mewujudkan masyarakat madani yang berteras kepada prinsip keadilan (equity) sosial yang terang.



Umat yang akan dibentuk adalah umat yang mempunyai keseimbangan yaitu umatan wasathan.

Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.(QS.2:143).



Umat seimbang yang mampu menjadi wasit yang berada pada posisi tengah, adil dan moderat. Washatiyat (moderasi) mengundang umat Islam berinteraksi, berdialog dan terbuka dengan semua pihak (agama, aliran, budaya, peradaban) atas dasar syuhada’-a ‘ala an-naas, menjadi patron yang diteladani oleh seluruh umat manusia sehingga langsung bisa berperan dalam proses globalisasi.


”Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, (yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab (konsep) yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang telah diturunkan Allah dan janganlah kamu menuruti hawa nafsu (hedonisme) mereka dengan meninggalkan kebenaran (al haq) yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami telah berikan (turunkan) aturan-aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu di jadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan”. (QS.5:48).



Millenium Baru (diawali abad keduapuluh satu) ditandai serba cepat, modern dengan persaingan kompetitif dan komunikasi serba efektif, dunia tak ada jarak seakan global village, akan banyak ditemui limbah budaya kebaratan westernisasi, harus diyakini bahwa kehadirannya tak bisa di cegah. Umat mesti mengantisipasi dengan penyesuaian agar tidak menjadi kalah. Memantapkan watak terbuka, integrasi moral yang kuat dengan perhatian besar terhadap masalah sosial umatisasi, responsif dan kritis terhadap perkembangan zaman, memacu penguasaan ilmu pengetahuan dengan pendalaman ajaran agama tafaqquh fid-diin berpijak pada nilai-nilai ajaran Islam yang universal, tafaqquh fin-naas kaya dimensi dalam pergaulan mencercahkan rahmatan lil ‘alamin menampilkan kecerahan bagi seluruh alam. Hendaknya generasi kedepan tidak menjadi generasi umat yahudi masa lalu yang selalu mengangap ajaran Rasul itu salah bahkan memperolok-olokkan agama.


Dan tidak datang seorang rasulpun kepada mereka, melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya. Demikianlah, Kami memasukkan (rasa ingkar dan memperolok-olokkan itu) ke dalam hati orang-orang yang berdosa (orang-orang kafir), mereka tidak beriman kepadanya (Al Qur’an) dan sesungguhnya telah berlalu sunnatullah terhadap orang-orang dahulu. (QS.al Hijr: 11-13)


Model yang dikembangkan pemurnian wawasan fikir, kekuatan zikir, ketajaman visi, perubahan melalui ishlah dengan mengembangkan keteladanan uswah hasanah, sabar benar kasih sayang melalui pengamalan warisan spiritual religi. Proses pembangunan SDM-SDU yang mesti ditempuh,


a. Tahap kesadaran tinggi (to create the high level awareness), kesadaran tentang perlunya perubahan dan dinamik yang futuristik. Langkahnya perlu dengan penggarapan secara sistematik dan pendekatan proaktif mendorong terbangunnya proses pengupayaan (the process of empowerment).


b. Tahap perencanaan dengan rangka kerja yang terarah, terencana mewujudkan keseimbangan dan minat (motivasi) dan gita kepada iptek, keterampilan dan pemantapan siyasah. Aspek pendidikan dan latihan adalah faktor utama dalam pengupayaan. Konsep-konsep visi, misi, selalu terbentur dalam pencapaian oleh karena lemahnya metodologi dalam operasional pencapaiannya. Perkembangan cyber space, internet, informasi elektronik dan digital, walaupun kenyataannya sering terlepas dari sistim nilai dan budaya sangat cepat terkesan oleh generasi muda yang cenderung cepat dipengaruhi oleh elemen-elemen baru yang merangsang.


c. Tahap aktualisasi secara sistematis (the level of actualization). Bila pendidikan ingin dijadikan modus operandus disamping kurikulum ilmu terpadu dan holistik, sangat perlu pembentukan kualita pendidik (murabbi) yang sedari awal mendapatkan pembinaan. Pendekatan integratif dengan mempertimbangkan seluruh aspek metodologis berasas kokoh tamaddun yang holistik dan bukan utopis.


d. Menguatkan solidaritas persaudaraan beralaskan pijakan iman dan adat istiadat luhur meng-interpretasi-kan “nan kuriak kundi nan sirah sago, nan baik budi nan indah baso” dalam upaya intensif menjauhi kehidupan materialistis sebagai di sebutkan dalam pantun “dahulu rabab nan batangkai kini langgundi nan babungo, dahulu adat nan bapakai kini pitih nan paguno”.


e. Memperkuat kesepahaman dalam memelihara hubungan-hubungan spiritual (aqidah, keyakinan agama) dan emosional (adat, tamaddun, istiadat luhur) dibingkai ukhuwah kokoh akan menghasilkan energi ruhanik selama tidak dicabik-cabik pergeseran beralihnya kedamaian kepada benci.



”Wahai orang yang beriman, janganlah satu kaum mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka yang di olok-olok itu lebih baik dari mereka yang mengolok-olok dan jangan pula wanita-wanita mengolok-olok wanita yang lainnya karena boleh jadi wanita yang di perolok-olokkan itu lebih baik dari wanita yang mengolok-olok dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri, dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah fasiq sesudah iman. Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang yang zalim”.


”Wahai orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka (prejudice), sesungguhnya sebahagian purbasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan jangan pula sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lainnya. Sukakah salah seorang kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaubatlah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.. (QS.49:11-13).



Upaya ini memerlukan keserasian pergaulan bijak memilih ungkapan baik, tepat dalam mengkounter idea informasi, yang teramat penting bersatunya hati dan hati dengan keimanan dan taqwa.

”Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua kekayaan yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka. Akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka (dengan iman dan taqwa). Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.(QS.8:63)



Keberagamaan seseorang atau kelompok masyarakat semestinya terus menerus meningkat dari formalitas verbalitas kearah substansi esensi yang menyingkap nilai-nilai untuk kemudian di transformasikan dalam kehidupan sosial dalam kerangka amar makruf nahi munkar. Didalam al-Quran salah satu peran dakwah adalah untuk menghidupkan umat secara sistematik.


” Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.”



Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS.al Anfal : 27-28).



Mengkhianati perintah Allah dan Rasul sangat berbahaya. Tugas dakwah adalah memberi dorongan kepada umat dalam melaksanakan tugas-tugas individu dan masyarakat agar umat selalu berada pada garis aqidah, ibadah, akhlak, muamalah secara konsisten. Pudarnya energi ruhanik berupa lemahnya iman taqwa berakibat hilang kekuatan bangsa walaupun secara historik berpenduduk kuat aman tenteram dan kesejahteraan rezeki dari berbagai penjuru, hanya karena kufur nikmat akan dipasangkan kepada mereka libaas al-ju’i pakaian lapar dan al khauf ketakutan dan krisis keamanan tersebab kelalaian yang disengaja.



Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari ni`mat-ni`mat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang rasul dari mereka sendiri tetapi mereka mendustakannya; karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim. (QS.16, an-Nahl:112-113).
Read more!

Perjuangan Salah Satu Tokoh Muda pada Masa Penjajahan...

Sejarah Perjuangan Raden Mas Said .

"Peranan dan Politik VOC"

Agar supaya kita dapat mengerti dan memberi nilai yang sewajarnya kepada perjuangan Pangeran Sambernyawa, sebaiknya kita mengerti terlebih dahulu sistem politik VOC ( Verenigde Oost Indische Compagnie ) ialah Perserikatan Dagang Bangsa Belanda yang beroperasi di Indonesia dalam abad ke 17 Masehi, sampai akhir abad ke 18.Bangsa Indonesia menyebut VOC itu dengan nama Kompeni Belanda atau “ Kompeni “ saja.


Adapun sistem politik Kompeni di Indonesia ( Jawa ) dapat dibagi menjadi 5 tingkatan, yaitu : Memperkenalkan diri, menghormat dan menghaturkan benda-benda berharga sebagai tanda hormat dan terima kasih kepada yang memegang kekuasaan : Jaman Sunan Amangkurat I di Mataram th. 1645 – 1677 Masehi.
Mencampuri urusan dalam negeri : jaman pemberontakan Trunojoyo th. 1676 – 1681 Masehi.
Mempraktekkan politik “ Memecah belah “ dan memperoleh monopoli perdagangan : Jaman Sunan Amangkurat II th. 1681 – 1703 Masehi.
Menguasi tanah Jawa sedikit demi sedikit : mulai wafatnya Sunan Amangkurat I sampai rebutan Keraton yang pertama ( th. 1704 – 1708 M ) dan perang rebutan Keraton yang kedua ( th. 1719 – 1723 M )
Menguasi tanah Jawa hampir penuh : Jaman Sunan Pakubuwono II samapi masa pembagian Kerajaan Mataram menjadi dua, th. 1755 dan berdirinya Kadipaten Mangkunegaran th. 1757 M.

Dalam tingkatan yang kelima tsb, maka semua kerajaan Nasional di Jawa sudah runtuh, daerah-daerahnya menjadi milik kompeni Belanda, dan raja-rajanya menjadi raja-raja peminjam atau Vazal-vazal kompeni Belanda belaka.
Dalam tingkatan kelima itu pula bertahtalah seorang raja setengah Vazal di kerajaan Mataram yang beribu kota Kartasura. Raja ini adalah pilihan kompeni Belanda atas dasar sifat-sifat lemahnya sang raja, yaitu Susuhunan Pakubuwono II bertahta pada th. 1727 – 1749 masehi.

Dalam pemerintahan Susuhunan Pakubuwono II ini muncullah 2 tokoh nasional yang gagah berani, kuat dan ulet lahir batinnya, mampu menggerakkan seluruh tanah Jawa dan Banten sampai Madura dan membuat pusing kepala kompeni Belanda selma 10 tahun, terus menerus , dua orang tokoh itu ialah :
Pangeran Mangkubumi, Putera Sinuwun Amangkurat IV di Kartasura, yang akhirnya menjadi Sultan Hamengkubuwono I di Yogyakarta.
Pengeran Mangkunegara, Sambernyawa, cucu Sinuwun Amangkurat IV di Kartasura.
Nasib buruk dimasa kecil Pangeran Sambernyawa
Pangeran Sambernyawa itu nama kecilnya R.M Sahid, putera Pangeran Mangkunegara Kendang. Ibunya bernama R. Ay. Wulan, puteri Pangeran Blitar.

Pangeran Mangkunegara Kendang itu putera Sinuwun Amangkurat IV di Kartasura yang sulung. Belio ini saudara sepupu R.Ay. wulan, Belio dilahirkan dari seorang garwa-selir Amangkurat IV bernama R. Ay. Sumanarsa atau R. Ay Kulo yang disebut R. Ay, Sepuh, berasal dari desa Keblokan, tanah lor ( Wanagiri ). Di dalam lingkungan Keraton Kartasura belio disebut Pangeran Mangkunagara Kendang, oleh karena belio dikendangkan yaitu diasingkan atau dibuang ke Kaapstad, Afrika Selatan, sampai wafatnya, kemudian jenazahnya dimakamkan di Astana Imagiri, Yogyakarta.
R.M Sahid lahir pada tanggal, 7 April 1726 di Kartasura. Nama Sahid itu pemberian dari neneknda Amangkurat IV, beberapa waktu sebelum wafat. Maksud pemberian nama Sahid itu ialah bahwa Sri Sunan masih menyaksikan lahirnyacucunda yang terakhir dalam masa hidupnya.

Dimasa kecilnya R. Sahid mengalami penderitaan hidup yang sangat berat. Ketika berusia 3 tahun, belio kehilangnya ibunya, karena pulang kerahmatullah. Tahun berikutnya belio ditinggalkan oleh ayahnya, karena sang ayah atas perintah Pakubuwuno II di Kartasura disingkirkan dari ibu kota kerajaan Mataram ke Betawi, dan 3 tahun kemudian “ Dikendangkan “ ke Kaaspstad seumur hidup. R.M Sahid dan beberapa adinya dibawa ke Keraton sebagai anak piatu, dan mendapat pendidikan, perlakuan dan pengalaman yang akibatnya menyudutkan belio kepada : prihatin dan sakit hati.

Setelah beliau mencapai usia remaja, diangkat sebagai pegawai keraton dengan pangkat Mantri Gandek Anom dengan sebutan dan nama R.M Suryakusuma dan diberi “ Gaduhan “ ( hak pakai ) sawah di Ngawen seluasa 50 jung ( =200 bahu ). Dua orang adiknya bernama R.M Ambiya dan R.M Sabar juga diangkat menjadi Mantri Gandek Anom berturut-turut dengan gelar dan nama : R.M Martakusuma dan R.M Wiryakusuma, masing-masing diberi gaduhan tanah seluas 100 bahu.

"Mulai berjuang"

Dengan meningkatnya usia dan kesadarannya, maka R.M suryakusuma ( Sahid ) merasakan nasibnya yang buruk menjadi berat. Perlakuan tidak adil dan sewenang-wenang yang dikenakan kepada ayahnya ( almarhum Pangeran Mangkunagara Kendang ) menggigit jantung pemuda R.M Suryakusuma. Akhirnya belio mengambil keputusan : mau berontak, menentang pemerintahan Pakubuwono II, untuk merebut bagian dari kerajaan Mataram bagi diri pribadi. Beliau mengambil dua orang pembantu utama yang merupakan bahu kiri dan kanannya, ialah : Wiradiwangsa, pamannya sendiri berassal dari Laroh. Sutawijaya, anak almarhum Tumenggung Wirasuta yang tidak dapat mengganti kedudukan ayahnya, tetapi menerima banyak uang dan harta benda peninggalan ayahnya.
Pemuda-pemuda Kartasura yang menggabungkan diri pada gerakan R.M Sahid, mula-mula ada 18 orang. Atas nasehat ki Wiradiwangsa, maka R.M Sahid beserta pembantu-pembantunya dan pemudapemuda pengikutnya berpindah ke Tanah Laroh, yaitu asal leluhur R.M sahid dari pihak neneknya bernama R. Ayu Sumanarsa. Disini belio mendapat simpati dari pihak rakyat sehingga dalam waktu yang tidak lama belio mempunyai pengikut banyak sekali. Segera diadakan peraturan secara organisasi perjuangan yang bai dan praktis, demikian : R.M Sahid menjadi pemimpin utama, Ki Wiradiwangsa diangkat menjadi pepatihnya, diberi gelar dan nama Kyai Ngabehi Kudanawarsa dan R.M Sutawijaya menjadi pemimpin pasukan tempur, diberi gelar dan nama Kyai Ngabehi Rangga Panambangan.

Pemuda-pemuda berasal dari Kartasura yang semula 18 orang banyaknya, kemudian bertambah menjadi 24 orang, merupakan barisan inti, disebut “ Punggawa “. Namanya digantisemua menjadi nama dengan permulaan : “ Jaya “ misalnya Jaya Panantang, Jaya Pamenang, Jaya Prawira dsb. “ Jaya “ artiny = sakti atau menang.

Tiap hari diadakan latihan perang, cara menyerang, menangkis dan membela diri. Tiap malam diadakan bermacam-macam latihan rohani misalnya : Menyepi ditempat-tempat yang gawat dan keramat, bertirakat, bertarak brata, mohon kepada Tuhan agar tercapai cita-citanya : ada pula yang merendam diri di sendang atau di dalam lubuk yang angker. Para pengikut R.M Sahid itu semua juga digembleng jiwa dan semangatnya dengan diberi wejangan-wejangan oleh para kyai antara lain oleh kyai Nuriman, modin di Laroh. Dengan demikian para pengikut R.M Sahid dalam waktu beberapa bulan saja sudah merupakan pasukan tempur yang digembleng jiwa raganya, sedang jumlahnya tidak sedikit. Mereka semua bersemangat tinggi, ingin selekas mungkin diajukan ke medan pertempuran. Dan kesempatan yang dinanti-natikan mereka itu segera datang juga, ialah dengan adanya : Geger Pacina.
Geger Pacina

Pada bulan juli 1742 M terjadilah peristiwa “ geger Pacina “ dikaraton Kartasura. Dalam waktu satu malam saja istana Kartasura sudah dapat direbut oleh pasukan Cina-Jawa dibawh pimpinan R.M Garendi, cucu Sunan Amangkurat Mas III yang telah diasingkan oleh kompeni Belanda ke pulai Sailan pada tahun 1708 M. R.M Garendi tersebut oleh para pengikutnya diangkat sebagai raja Mataram yang syah, dengan gelar dan nama Sunan Amangkurat IV.

Sunan Pakubuwono melarikan diri, mengungsi ke Ponorogo. Dari sini beliau minta bantuan kompeni di Jakarta. Bala bantuan segera datang dari Madura dibawah pimpinan P. Cakraningrat IV. Dalam bulan Desember 1742 Sunan Kuning, demikian nama julukan Sunan Amangkurat V, beserta semua pengikutnya diusir dari keraton Kartasura, lalu berpindah ke desa Randulawang, daerah Mataram.
Bergabung dengan Sunan Kuning.

RM. Said dengan seluruh pasukannya bergabung dengan Sunan Kuning untuk mempraktekkan kecakapannya berperang bahkan diangkat menjadi panglima tentara Sunan Kuning bahkan diberi gelar Panglima Prang Wadana (April 1743).">Kala itu usia beliau 17 tahun.>
Pada sat Sunan Kuning dikecar tentara Kompeni dan terpaksa bergeser kedaerah Keduang – Ponorogo – Madiun – Caruban. R.Said mengikuti perjalanan Sunan Kuning lalu berpisah di Caruban kemudian Sunan Kuning bergerak ke Jawa Timur bergabung dengan keturunan Untung Suropati namun tak lama kemudian menyerah pada Kompeni dan berakhirlah geger pacinan tersebut.

Adapun P. Prang Wardana ternyata mempunyai cita-cita lain dari Caruban beliau menuju ke barat menuju daerah Sukowati dimana oleh masyarakat setempat dia diangkat sebagai pimpinan dengan gelar Pangeran Adipati Anom Amangkunegoro Senopati Ing Ngalogo Sudibianing Prang. Lalu bergerak terus ke Panambangan melalui Jati Rata, Mateseh dan Segawe. Namun disini beliau tidak kuat menghadapi serangan pasukan P. Mangkubumi atas perintah Paku Buwono II yang telah bertahta di Kartasura.

Dalam babat giyanti (Pujangga Yasadipura I), ketika RM. Sahid menobatkan diri sebagai raja Jawa dengan gelar Sunan Adiprakosa Senopati Ngayuda Lelana Jayamisesa Prawira Adiningrat, serta duduk disinggasana dan dihadapan bala tentaranya tersambar petir dan terkena dampar tahtanya hingga remuk beliau jatuh pingsan diatas lantai namun tidak wafat hal ini tidak masuk akal jikalau ada seorang duduk diatas kursi lalu disambar petir seharusnya beliau pun ikut hancur. Dalam peristiwa tersebut Kyai Tumenggung Kuda Nawarsa segera menolongnya dan menunjukkan mengapa ini bisa terjadi, yaitu : kesombongan beliau atas pemberian gelar raja Jawa yang sebetulnya belum selayaknya disandang dengan kenyataan inilah dia berganti gelar Pangeran Arya Mangkunegoro (1746).

Kejadian tersebut disusul dengan peristiwa dimana markas besarnya di Panembangan diserbu dan diduduki Kompeni yang dipimpin Mayor Van Hohendorff serta patih Pringgolaya dari Paku Buwono II bahkan begeser ke Ngepringan – Pideksa – Tirtamaya – Keduang - Girimarta – Nggabayan – Druju – Matesih – hingga sampai didesa padepokan Samakaton bahkan waktu di daerah Ngepringan sang pangeran hampir terbunuh bahkan sempat berpisah dari keluarga dan pasukannya mendaki bukit dan turun gunung bersama Kyai Kuda Nawarsa dan Kyai Surawijaya. Di Pedepokan Samakaton tinggal 2 pertapa kakak beradik namanya Ki Ajar Adisana dan Ki Ajar Adirasa. Beliau berguru pada keduanya dan diberi wejangan yang intinya :

Kyai guru tersebut menunjuk kesalahan Pangeran Mangkubumi atas kesombongannya
Kedua beliau mendapat hukuman dai Ilahi
Beliau harus bertobat secara mendalam
Beliau hendaknya mencontoh Panembahan Senopati Ing Ngelogo Mataram dan pada Pamannya Pangeran Mangkubumi.
Beliau diuji menjalankan laku – dan bertapa selam 7 hari-malam tanpa makan dan minum seorang diri di Gunung Mangadeg.

Menurut Babat Giyanti dalam pertapaannya terjadi sesuatu keajaiban yaitu mendapat pusaka secara gaib berupa satu tombak vaandel yang bernama Kyai Buda dan satu kerangka tambur bernama Kyai Slamet yang menunjukkan simbol kejayaan.
Dibagian lain Pujangga Yasadipura I memaknakan fenomena di Samakaton ini dengan mengkiaskan maksud pendidikan moral – mental yaitu :
1. satu Samakaton 2. Adisana 3. Adirasa 4. Mangadeg 5. Vaandel(tombak) 6. Kerangka tambur, artinya adalah :
Samakaton artinya kesemua hal dapat terlihat apabila manusia mau datang menyepi ditempat yang indah, yaitu
Adisana artinya tempat yang indah, apabila manusia berani laku menyepi di tempat yang indah itu akan mendapatkan rasa ynag indah pula yang akhirnya menimbulkan kemurnian dihati nuraninya.

3.Adirasa artinya rasa yang indah.
Dalam hal 1, 2, 3 tersebut diatas kenyataannya apabila manusia sanggup berdiri (mangadeg – mendirikan Imannya) kepada Yang Maha Kuasa seperti tegaknya vaandel tersebut.
Tombak atau Vaandel simbol kejayaan apabila ditambahkan dengan rasa suci, sunyi, kosong, kang Hamengku Hana (ada) yang dinisbatkan dengan :

Kerangka tambur diguning Mangadeg tersebut.

Setelah mendapatkan ilafat baik tersebut beliau menuju ke markas besar pamannya (Pangeran Mangkubumi dai Jekawal – Sragen Utara ) untuk menggabungkan diri dan memohon perlindungan pamannya walaupun dalam perjalannya menemui banyak kesukaran karena ada pengumuman dari kompeni yang apabila dapat menangkapnya hidup atau mati akan mendapat hadiah pangkat dan uang. Dikisahkan dalam pertemuan dengan pamannya tersebut beliau diterima baik oleh pamannya bahkan diberikan bantuan seperangkat senjata dan prajurit untuk kembali kemarkasnya di daerah Gumantar.

Pangeran mangkubumi adalah adik Paku Buwana II yang berlainan ibu yang pada saat itu memenuhi seruan Paku Buwono II untuk membasmi peberontakan RM. Sahid dan Martapura. Untuk sementara Pangeran Mangkubumi berhasil meredam pemberontakan walaupun harus meloloskan RM. Sahid. Hal ini menimbullkan konflik dari dalam dimana PB II yang tadinya menjanjikan tanah Sukowati bagi yang dapat menangkap RM. Sahid akhirnya mengingkari janjinya karena kelicikan Patihnya sendiri yaitu Pringgolaya. Dikarenakan sebab ini Mangkubumi pada 19 Mei 1746 meninggalkan karaton Surakarta dan memberontak yang pada akhirnya mendirikan kerajaan diYogykarta dan menjadi Sultan Hamengku Buwono I.

Demikian riwayat singkat Rm. Sahid yang kemudian dikenal dengan nama Adipati mangkunegoro I atau Pangeran Samber Nyawa beliau memegang tampuk pimpinan Kadipaten Mangkunegaran mulai tahun 1757 sampai wafatnya 1795 jenasahnya dimakamkan di Mangadeg dan berdirinya Kadipaten Mangkunegaran ini diperingati dengan sangkalan : MULAT SARIRA NGRASA WANI = berarti tahun Jawa 1682, bersamaan dengan tahun Masehi 1757. Nama julukan Pangeran Adipati Mangkunegara I ialah Sambernyawa. Nama yang terakhir ini adalah nama Pedang pusaka Mangkunagaran, yang sangat ampuh dan tajam, tepat sekali untuk menyambar nyawa musuh.
Read more!

Mengatasi Emosi Remaja yang Labil

Kata semua orang, remaja adalah masa paling indah dalam hidup kita. Remaja itu selalu aktif dan tak kenal lelah. Di samping itu remaja sangatlah cerdas. Tapi di balik itu semua kita harus tahu bahwa remaja memiliki emosi yang labil.”

Ini dia trik mengatasinya :
1. Curhat Untuk Memancing Curhat. Bila pertanyaan “ada masalah apa?” dijawab dengan “nggak ada masalah” yang dingin, ceritakanlah sebuah kisah yang sifatnya personal. Namun ingat jangan pernah sekali-kali mengawali kisah Anda dengan kalimat “Saat saya seumuran kamu.” Kalimat itu sama basinya dengan sayuran kemarin sore. Cobalaha kalima tbaru seperti, “Memang saya tidak tahu bagaimana rasanya jadi anak usia 15 tahun di jaman seperti sekarang ini. Tapi sata tahu rasanya jadi orang yang kesepian.

2. Kritiklah Kelakukannya, Bukan Anak Anda. Jangan katakan, “Hanya orang bodoh yang merokok!” namun katakan “Saya marah karena kamu telah mengambil keputusan yang salah.”. Anak Anda akan mengerti dia harus mengendalikan tingkah lakunya, demikian menurut Marc A. Zimmerman, Ph.D, profesor psikologi dari University of Michigan.

3. Carilah kejadian-kejadian yang bisa menjadi pelajaran. Jadikanlah sebuah kejadian sebagai pembuka obrolan. Misalnya saat Anda dan anak perepuan Anda berjalan di supermarket dan melihat tabloit dengan headline ‘Ariel Peterpan Punya Banyak Pacar. Headline seperti ini bisa Anda jadikan sebagai topik pembukaan untuk masuk ke percakapan mengenai seks. Berada di luar rumah juga dapat memudahkan terjadinya pembicaraan-pembicaraan seperti di atas, karena anak sering berpikir bahwa rumah adalah wilayah kekuasaan orang tuanya.

4. Jangan Menghilang. Saat anak remaja Anda berkata “Pergi saja” ini bisa berarti, “Tinggalkan saya sendirian saat ini, namun datanglah beberapa saat lagi.” Tunjukan kepedulian Anda dengan menyelipkan nota kecill di bawah pintunya yang menyatakan bahwa dia sangat berarti bagi diri Anda. “Bila Anda menjauhi Anak Anda di saat seperti ini, Anda tidak akan mengetahui hal-hal apa yang dianggap penting oleh anak Anda.” menurut Nancy Molitor, Ph.D, asisten profesor untuk bidang psikologi klinis di Northwestern University Medical School. Saat Anda dan anak Anda punya waktu untuk duduk bersama dan membahas masalahnya, ingatkan anak Anda bahwa dialah orang nomor satu dalam hidup Anda dengan cara memastikan segala alat komunikasi Anda.

5. Pahami Kamus Bahasanya. Memahami perkataan mereka dan makna sebenarnya merupakan hal yang harus Anda kuasai. seperti: 1) “Saya Baik-Baik Saja” artinya “pertanyaan ayah terlalu sederhana dan tidak berarti, saya tidak punya waktu untuk pertanyaan seperti itu sekarang.”, cobalah tanyakan siapa yang membuatnya kesal. 2) “Jangan Sekarang!” artinya “saya ingin mencari jalan keluar sendiri, jadi saya akan beritahu kapan kita bisa bicara., cobalah cari tahu kapan anak Anda bisa nongkring sambil makan es krim bersama. 3) “Terserah Deh!” artinya “Saya tidak tahu apa yang sedang saya rasakan atau apa yang ingin saya katakan -saya sedang mengulur waktu.”Anak Anda merasa bahwa pertanyaan Anda menggangu. 4) “Saya Benci Ayah!” artinya “Saya sedang marah (bila dia benar-benar membenci Anda, dia tidak akan mengatakannya langsung). Tanyakan mengapa dia marah. 5) “Ayah Payah!” artinya bahwa kata ini merupakan versi lebih kejam dari nomor 4. Cobalah buat rumah Anda bebas dari kata-kata makian dan penuhi peraturan itu.
Read more!

Mewarnai Peringatan Hari Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda merupakan sumpah setia hasil rumusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia atau dikenal dengan Kongres Pemuda II, dibacakan pada 28 Oktober 1928. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai "Hari Sumpah Pemuda".

"KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA"

Indonesia, 28 Oktober 1928


Baca tulisan diatas dengan suara lantang wahai para pemuda!. !.
Maknai tulisan diatas wahai para pemuda!. !.
Dan tunjukkan baktimu pada negeri ini wahai para pemuda!. !.

82 tahun yang lalu para pemuda Indonesia dengan gagahnya mengucapkan "SUMPAH PEMUDA". Mereka tak kenal takut menentang para menir berhati batu dan bertangan meriam, padahal mereka hanyalah anak ayam yang tak mempunyai paruh dan cakar.

Mereka dapat melakukan itu semua karena para pemuda itu mengikan hal yang sama. "INDONESIA MERDEKA" !.!. Itu kenginan mereka dan keinginan semua bangsa Indonesia yang hidup pada masa penjajahan.

Kini, suara meriam yang begitu menggelegar itu hilang ditelan angin, dan bambu runcing itu berganti menjadi pagar alam. Itu semua takkan terjadi kalau tak ada para pemuda heroik yang mampu beradu taktik dengan para penjajah.

Untuk membuktikan bahwa kita adalah pemuda Indonesia tidaklah susah. Kita tak perlu berperang, kita tak perlu kerja "rodi" atupun "romusha". Tak perlu pula bergabung dengan "Heiho" atupun "Keibodan".

Kita hanya perlu BELAJAR dan latihan menata negeri ini. Jangan kita rusak negeri ini dengan "TAWURAN", "NARKOBA", dan "SEKS BEBAS". Kasihan para pahlawan kita yang telah berbaring dengan tenang di alam sana. Mereka harus menderita dua kali lipat karena ulah kita.

Oleh karena itu, mari kita warnai Hari Sumpah Pemuda ini dengan berbagai kegiatan positif. Kita sebarkan benih perdamaian di negeri ini agar Dunia Internasional tahu siapa INDONESIA.

Ingatlah para pemuda!. !.
20 tahun lagi kita yang akan menentukan nasib Indonesia. Kita juga yang akan meneruskan estafet kepemimpinan dari pendahulu kita.

Kepalkan tanganmu wahai para pemuda dan katakan dengan bangga dan lantang " AKU PEMUDA INDONESIA".......
Read more!

Pelatihan

Pelatihan adalah proses melatih kegiatan, ketrampilan atau keahlian guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan khususnya para pemuda. Setiap pemuda harus diberi berbagai macam pelatihan. Mulai dari pelatihan hingga pelatihan keahlian.

Di Indonesia terdapat banyak tempat pelatihan para pemuda guna meningkatkan kualitas hidup mereka. Contohnya adalah BLK dan Karang Taruna.

Dengan mengikuti pelatihan, para pemuda lebih cepat menyerap kebutuhan kerja. Disamping itu para pemuda juga lebih siap menghadapi tantangan kerja yang sangat berat.

Manfaat lain dari pelatihan adalah mengurangi angka pengangguran. Saat ini angka pengangguran di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey, persentase pengangguran di Indonesia pada tahun 2010 adalah 8% dari total penduduk Indonesia.

Karena itu berbagai macam pelatihan sangat diperlukan para pemuda Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan meningkatnya kualitas pemuda, meningkat pula kualitas bangsa.
Read more!

Kursus

Kursus adalah kegiatan belajar di luar jam sekolah. Tujuannya guna mendapat ilmu yang lebih banyak dari apa yang telah kita dapatkan di sekolah.

Tentunya kita harus mengeluarkan uang untuk membayar pengajar kursus kita. Saya rasa itu sebanding dengan ilmu yang kita dapat.

Sangat banyak tempat kursus yang menawarkan program belajar menarik. Salah satu contohnya adalah PRIMAGAMA.

Setiap tempat kursus tentu akan memberi yang terbaik bagi anak didiknya. Oleh karena itu jangan salah pilih tempat kursus. Kita perlu melihat program belajarnya terlebih dahulu.

Ini dia ciri-ciri tempat kursus yang bagus:

1. Tentor (Tenaga Pengajar) berpengalaman.


2. Konsep Pengajaran Perbaikan, Pengayaan, dan Konsultasi.


3. Sarana Belajar Lengkap.


4. Evaluasi Belajar Rutin.


5. Selalu Memakain LJK dalam setiap pengerjaan soal.


6. Mempunyai prediksi dan akurasi soal yang tepat.
Read more!

Karya Pemuda dlm TI

Para pemuda Indonesia diminta untuk terus memacu diri agar selalu berprestasi. Karena setiap karya dan prestasi dari segala bidang selalu mendapatkan perhatian serta apresiasi dalam bentuk penghargaan.

Akhmad Zainuri, 23 tahun, pemuda asal Malang ini berhasil menciptakan Brailevoice yakni keyboard komputer dengan huruf brailie yang dapat mengelurkan suara huruf sesuai dengan tombol yang ditekan.

Bukan hanya itu, pemuda lulusan fakultas tehnik Brawijaya ini juga menciptakan alat yang berkerja secara otomatis untuk menurunkan kadar air dalam madu.

Zainuri merupakan salah satu dari 10 pemuda berprestasi atau Pandu (Pemuda Andalan Nusantara) yang menerima penghargaan dari Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga.

"Mereka harus kosisten menjalan karyanya selama paling sedikit 2 tahun," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault di Jakarta.

Menurutnya, proses penyeleksian dilakukan di seluruh daerah Indonesia. Seluruh pemuda prestasi dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, teknologi, wirausaha, budaya, dan pariwisata disaring untuk memilih yang terbaik.

Berikut 10 pemuda berprestasi yang mendapatkan penghargaan:

1. Dwi Ratnasari (Surabaya) dengan karya membuat alat yang dapat mendeteksi kolesterol tinggi.

2. Akhmad Zainuri (Malang) dengan hasil karya Keyboard komputer untuk Tunanetra.

3. Nyono Edi Purnomo Slamet (Blitar) dengan hasil karya Gendhang Sentul untuk mempupuk rasa persatuan, seni dan budaya.

4. Tri Wahyuni (Nganjuk) Kepedulian kemajuan Iptek dan Imtaq di Pemuda.

5. Joko Istiyanto (Klaten) menciptakan alat untuk mengefesienkan BBM dan peningkatan performa mesin.

6. Syammahfuz Chazali (Yogyakarta) Pemanfaatan konpos dari industri perternakan sapi sebagai bahan campuran aneka kerajinan grabah.

7. Jihad Keni Prasetya Rini (Yogyakarta) menciptakan Mendong berupa box, frame foto dan kap lampu.

8. Arwit Radiani (Yogyakarta) membuat konveksi dari pengolahan limbah kain/kaos yang berupa kain perca menjadi pakaian modis.

9. Rianto Purnomo (Purworejo) melestarikan paseban, seni tradisi seniman Bagelan.

10. Irma Suryanti (Kebumen) membuat konveksi dan kerajinan tangan dari bahan kain yang memperkerjakan orang-orang cacat.
Read more!

Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Militer

Kemajuan pesat teknologi informasi secara khusus diimplementasikan dalam konsep yang disebut Perang Informasi (Information Warfare), yang menjadi landasan penting bagi pengembangan doktrin militer di masa datang.

Dengan demikian teknologi informasi akan sangat berpengaruh terhadap perubahan strategi militer. Hal ini bisa dilihat dari dua sisi. Pertama, dari sisi komandan, Teknologi Informasi dapat membantu menyediakan informasi potensial lebih cepat dan banyak melalui rantai komando dan pengendalian untuk mempercepat pengambilan keputusan. Kedua, dari sisi kemampuan pasukan, Teknologi Informasi memungkinkan pasukan mendapat informasi pada waktu dan tempat yang tepat, sehingga akan mengurangi apa yang oleh Clausewitz disebut "kabut perang", dan juga membuat pasukan menjadi lebih fleksibel.


Implementasi dari teknologi informasi secara umum adalah berupa konsep Revolution in Military Affairs (RMA). RMA membahas konsep lingkup perang di masa yang akan datang, yaitu precision strike, dominating maneuver, space warfare, dan information warfare.

Sesuai asas manajemen, teknologi informasi membuat organisasi militer dapat sedikit melonggarkan pengendalian. Teknologi Informasi memungkinkan kekuasaan pengambilan keputusan diserahkan pada tingkat serendah mungkin.

Dalam pengertian integrasi sistem, Teknologi Informasi membuat kompleksitas pada organisasi militer lebih berat dari pada sebelumnya. Kompleksitas ini dapat diatasi dengan menggunakan peranti lunak yang dirancang untuk keperluan tersebut terutama perkembangan pesat pada peranti lunak data base.

Dalam hal infrastruktur, militer yang baru memembutuhkan jaringan informasi yang dengan band width besar. Sebagai contoh Perang Teluk, infrastruktur yang digelar mampu menampung 700.000 sambungan telepon, 152.000 pesan setiap hari, dan menggunakan 30.000 frekuensi radio.
Read more!

Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Sosial

Telah diramalkan oleh para ahli jaman dahulu dan diyakini oleh masyarakat saat ini bahwa kemajuan teknologi dapat berperan sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan evolusi teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya keras para jenius yang pada gilirannya temuan teknologi tersebut diaplikasikan untuk memperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan dan selanjutnya memperoleh manfaat dari padanya.

Ilmu pengetahuan dasar seperti fisika, matematika, kimia, menjadi modal utama dalam memecahkan persoalan dan menciptakan teknologi. Tahapan berikutnya, temuan teknologi ini diperkenalkan kepada masyarakat dan jika terbukti dapat membantu memudahkan aktivitas manusia kemudian memasuki tahap komersial. Mereka yang mampu memiliki teknologi menjadi penerima manfaat (beneficiaries) teknologi, sedangkan yang tidak mampu berada pada lingkaran luar penerima manfaat teknologi.

Kondisi mampu dan tidak mampu dalam memiliki teknologi inilah yang menjadi penyebab awal (primal causal) dari kesenjangan ekonomi dan sosial. Mereka yang mampu menghasilkan teknologi dan sekaligus memanfaatkan teknologi memiliki peluang yang lebih besar untuk mengelola sumber daya ekonomi, sementara yang tidak memiliki teknologi harus puas sebagai penonton saja. Akibatnya, yang kaya semakin kaya, yang miskin tetap miskin. Pada sisi gelap, teknologi dapat dituduh sebagai penyebab kesenjangan ekonomi dan sosial.

Keadaan inilah yang kemudian memunculkan ide perlunya pemerataan pemanfaatan teknologi hingga ke masyarakat yang bila secara individu tidak mampu memilikinya. Upaya menciptakan teknologi tepat guna di sektor pertanian, perikanan, dan industri rumahan (home industry) yang berbiaya murah dan dapat diterapkan oleh mereka yang berpendidikan rendah pernah menjadi agenda nasional di berbagai belahan dunia, khususnya di kalangan negara sedang membangun. Teknologi tepat guna menjadi tidak popular lagi menyusul semakin kompleksnya tatanan sosial serta munculnya produk teknologi menengah yang dapat dibuat secara massal dan berharga murah. Efek substitusi inilah yang mematikan upaya dibangunnya teknologi tepat guna di pedesaan.

Pemanfaatan bersama sumber daya teknologi menjadi solusi yang ditawarkan banyak pihak guna mengatasi keterbatasan daya beli terhadap teknologi. Termasuk dalam konsep ini adalah disediakannya angkutan massa di perkotaan atau dalam bidang layanan informasi adanya Community Access Center (CAP) dalam bentuk Warung Telekomunikasi (Wartel) dan Warung Internet (Warnet). Fakta menunjukkan bahwa anggota masyarakat tidak perlu harus memiliki teknologi untuk dapat menikmati manfaat teknologi. Dengan demikian yang penggunaan bersama sumber daya teknologi ini menjawab pernyataan mendasar, yang menjadi persoalan bukan pada kepemilikan atas teknologi tetapi akses kepada teknologi dan bagaimana masyarakat dapat seoptimal mungkin menggunakan teknologi untuk memperbaiki taraf hidupnya.

Persoalan yang menyertai keinginan ini adalah keterbatasan daya beli, baik untuk mengadakan penelitian dan pengembangan, pengadaan bahan baku, maupun pembuatan dalam skala produksi tertentu. Pada tataran mikro, dorongan memiliki teknologi yang terdapat pada individu dapat memicu tindakan kriminal atau tidak bertanggung jawab lainnya. Sementara pada tataran agregat, menjadi tugas pemerintah untuk membantu tersedianya teknologi tertentu yang dapat memudahkan kehidupan manusia. Strategi dan Kebijakan publik diperlukan untuk mengakomodasi persoalan teknologi sebagai ends ini.

Di antara bermacam teknologi, di tengah konteks pergulatan antara kemajuan di bidang sosial dan teknologi serta interaksi saling pengaruh di antara keduanya, TIK menempati peran sentral. Isu globalisasi, semakin cepat meluas keseluruh penjuru dunia karena fasilitasi TIK. Apa saja yang terjadi di berbagai bagian di planet ini menjadi semakin cepat tersebar dan mudah diketahui dengan memanfaatkan TIK. Semua ini menjadikan TIK sebagai agen perubahan yang mengubah tatanan sosial kehidupan manusia di seluruh dunia.
Read more!

Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Komersial

Meningkatnya permintaan dari sektor bisnis akan sarana untuk mengontrol informasi, khususnya yang terkait dengan kegiatan produksi dan distribusi, menjadi pemacu utama pengembangan aplikasi dari telematika (telematics).

Di awal perkembangannya (seabad yang lalu), aplikasi-aplikasi ini didorong oleh kebutuhan-kebutuhan di sektor bisnis, seperti computer-aided design (CAD), remote sensing devices, management information systems, dan data bases. Tetapi baru pada era 1960-an teknologi komputer dan teknologi elektronik melebur dengan teknologi broadcasting dan telekomunikasi berbasis kabel.

A. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan.

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan

Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnyapenerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salahsatu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan.

B. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis.

Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.

C. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perbankan.

Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo,pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening.
Read more!

Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Pemerintahan

Hampir setiap perkantoran maupun instansi pemerintah telah menggunakan komputer. Penggunaannya mulai dari sekedar untuk mengolah data administrasi tata usaha, pelayanan masyarakat (public services), pengolahan dan dokumentasi data penduduk, perencanaan, statistika, pengambilan keputusan, dan lain-lain.

E-Government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government). Bahkan saat ini dengan adanya e-government, komputer memiliki peran yang sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan sosialisasi berbagai kebijakan, melakukan pemberdayaan masyarakat, termasuk kerjasama antar pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis, memperkenalkan potensi wilayah dan parawisata, dan sebagainya.

Dimungkinkan bahwa teknologi informasi dalam masa yang akan datang akan digunakan untuk pengambilan keputusan politik, misalnya untuk pemilihan umum yang konsep tersebut telah muncul di beberapa negara maju. Selain itu masyarakat bisa menyampaikan aspirasi secara langsung kepada para eksekutif dan legislatif pemerintah melalui e-mail atau forum elektronik melalui web yang dibangun pemerintah setempat.

E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web.

Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:

* Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat
Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.

* Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum
Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.

* Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh
Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.

* Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien
Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.
Read more!

Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Pendidikan

Dalam dunia pendidikan kita di masa kini, teknologi membawa dampak yang sangat kuat. Nyaris semua bidang pendidikan masa kini sudah tersentuh oleh teknologi. Mulai dari yang paling sederhana sekalipun sudah tersentuh oleh teknologi.

Contohnya adalah adanya sebuah web site ataupun web log yang mengusung tema pendidikan dengan segala pernak-perniknya. Semua hal yang bersifat pendidikan diulas dan dibahas habis sampai ke akarnya.

Contoh dari web site yang mengusung tema pendidikan misalnya http://www.e-smartschool.com/, http://www.e-dukasi.net, dan lain-lain. Web-web tersebut konsisten mengusung pendidikan sebagai temanya. Apapun alasan dibalik realita tersebut tidaklah jadi soal. Yang paling utama dari semua itu adalah bahwa pendidikan yang notabene hal membosankan bagi kebanyakan orang, ternyata masih mendapatkan tempat.

Contoh lain adalah :
1. Peralatan kelas. Proyektor : membuat materi pelajaran makin mudah dimengerti. Pengeras suara : makin banyak peserta bisa mengikuti di kelas.

2. Internet. Materi pelajaran tersedia dimana-mana. Lo bisa ikut liat rekaman kuliah universitas di Amerika lewat youtube. Dari internet ini juga siswa-siswa di daerah bisa ngikuti perkembangan bidang ilmu mereka. Lewat internet, siswa bisa download buku teks (kalo ada), trus bisa cari jurnal (lewat langganan atau minta langsung ke penulisnya).

3. Administrasi. Gw denger sekarang di banyak sekolah siswa bisa ngurus administrasinya lewat internet ya, misalnya ngurus DNS. Kemajuan di bidang perbankan juga bikin siswa bisa bayar sekolah lewat autodebet.
Namun peranan teknologi di zaman kini belumlah bisa dimaksimalkan oleh pemuda kita. Sebagai bukti, tengok prestasi kaum pendahulu kita dengan segala keterbatasannya. Bandingkan dengan semakin manjanya pemuda kita dengan teknologi tetapi kurang prestasi. Bukan maksud untuk mengecilkan peranan pemuda masa kini, tetapi paling tidak semoga tulisan ini mampu membangkitkan semangat pendidikan di era teknologi.
Read more!

Peran Pemuda dalam Bidang Militer

“Pemuda dan Ketahanan Militer”, sebuah tema yang begitu menggairahkan. Karena di sini terkandung makna yang sangat dalam, bukan hanya mengundang memori historis perjuangan bangsa Indonesia, namun juga mampu meletupkan kembali api semangat nasionalisme dan perjuangan para pemuda dan mahasiswa yang sudah mulai meredup karena tertiup badai kapitalis dan budaya sekuler, untuk membangun bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Ketahanan militer dalam pandangan kami bukan hanya sekedar ketahanan dalam bidang militer semata, yang meliputi TNI POLRI, Alutsista, dan hal lain yang bersangkutan dengan hal – hal yang berbau militer, akan tetapi lebih dari itu, ketahanan militer yang kami maksud adalah segala hal yang mampu menciptakan kekuatan untuk mempertahankan bahkan menguatkan kedaulatan bangsa Indonesia, baik itu di bidang militer itu sendiri, social, politik, IPTEK dan budaya.

Disadari atau pun tidak, pemuda memiliki peranan yang begitu kuat untuk membangun ketahanan ini.

Mahasiswa identik dengan para pemuda yang memiliki banyak peran penting dalam sebuah struktur kenegaraan. Ini tidaklah berlebihan, karena jika kita lihat kembali perjalanan sejarah bangsa kita, kebangkitan bangsa, bahkan kemerdekaan bangsa Indonesia, terpicu dari tangan – tangan para pemuda. Diawali dengan peristiwa didirikannya sebuah organisasi mahasiswa “Boedi Oetomo” tahun 1908, yang diprakarsai oleh para mahasiswa Stovia, sekolah kedokteran yang didirikan Belanda bagi para pemuda putra para bangsawan pribumi pada saat itu. Sejak itulah, para Pemuda Indonesia di seluruh pelosok daerah mulai bangkit dan membentuk berbagai perkumpulan atau pun organisasi, yang secara umum memiliki tujuan yang sama, mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia seutuhnya. Tujuan inilah yang menjadi fondasi perjuangan para pemuda pada saat itu, sehingga mereka benar – benar berkontribusi nyata dalam perjuangan melawan penjajah. Mereka bergerak di berbagai bidang, bidang pendidikan, politik, budaya, bahkan sebagian besar mereka bergerak dibidang militer. Mereka maju berperang melawan penjajah, mengangkat senjata, dan berani mengorbankan nyawanya demi bangsa Indonesia.

Setelah berdirinya berbagai organisasi pemuda di berbagai daerah, tercetuslah sebuah gagasan untuk mempersatukan semua pemuda Indonesia dalam sebuah pandangan yang lebih jelas. Pada tanggal 28 Oktober 1928, dilaksanakanlah Kongres Pemuda II yang dihadiri oleh wakil – wakil organisasi daerah seperti Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dan sebagainya.Dalam kongres pemuda II ini dihasilkanlah sebuah sumpah, yang kita sebut Sumpah Pemuda. Dengan dicetuskannya Sumpah Pemuda inilah peran pemuda dalam perjuangan merebut kemerdekaan semakin jelas. Jika kita tengok lebih lanjut, kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pun tidak lepas dari peran para pemuda saat itu. Pada saat Jepang menyerah pada sekutu terjadilah kekosongan kekuasaan di Indonesia ( vacum of power ), dan para pemuda memanfaatkan kesempatan ini untuk segera “memaksa” Soekarno dan M.Hatta sebagai pemimpin PPKI saat itu untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Dari rangkaian pembahasan di atas, sudah dapat kita lihat bahwa ada hubungan yang sangat erat antara pemuda ( mahasiswa ) dengan ketahanan bangsa, yang termasuk di dalamnya ketahanan militer. Pada masa lampau, pemuda sangat berperan aktif dalam rangka memerangi kolonialisme yang telah menggerogoti bangsa indonesia selama 3,5 abad, dan akhirnya berkat rahmat Tuhan YME dan kegigihan para pemuda kita mampu keluar dari kungkungan itu dan merdeka. Setelah 60 tahun merdeka, kini kita menghadapi suatu kondisi yang sangat berbeda. Dulu kita di jajah secara fisik, sehingga para pemuda harus benar – benar berjuang secara militer dan politik, namun sekarang setelah kita merdeka secara fisik, kini kita dijajah secara ekonomi, sosial, politik, dan bahkan budaya. Oleh karena itu, sebagaimana yang telah disebutkan di paragraf awal, ketahanan militer di sini melingkupi semua bidang yang menyangkut harkat dan martabat bangsa.

Secara ekonomi, bangsa indonesia telah dijajah dengan adanya hutang pada IMF dan Bank Dunia yang begitu banyak, penguasaan beberapa sektor vital oleh asing, seperti penguasaan Freeport, perusahaan tambang yang mengeruk kekayaan SDA Indonesia, namun sebagian besar hasilnya dinikmati oleh pihak asing; serta sistem pasar yang mulai menjurus pada sistem kapitalis, dimana pasar dikuasai oleh perusahaan – perusahaan swasta asing yang akhirnya menggusur para pedagang – pedagang kecil.

Pada sektor sosial politik, kita juga mulai terjajah. Mari kita lihat keadaan sosial para pemuda kita, yang merupakan tolak ukur keadaan bangsa. Kebanyakan dari kalangan pemuda kita, terjerumus pada perilaku sosial yang salah. Sangat individualistis, motivasi kerja yang rendah serta nasionalisme yang rapuh. Itu semua adalah hasil dari masuknya pemikiran – pemikiran bangsa asing melalui media – media, dimana dalam media – media tersebut selalu ditampilkan keglamoran, kemewahan, dan kesenangan orang – orang luar, yang disadari atau tidak telah mempengaruhi alam bawah sadar kebanyakan orang. Akhirnya timbulah sikap malas, tak mau bekerja, dan jika timbul semangat untuk bekerja keras dan berprestasi,banyak orang yang malah memilih pergi ke luar negeri untuk mendapatkan materi yang lebih banyak, dari pada mengabdi di dalam negeri.

Dari sektor kebudayaan pun kita telah banyak terjajah. Tentu masih jelas di memori kita ketika budaya asli Indonesia dicuri oleh bangsa lain, ironisnya lagi yang mengambil adalah tetangga kita sendiri!! Sebut saja tari Pendet dari Bali, wayang kulit dari Jawa, dan lain sebagainya. Bahkan selain budaya, Sumber Daya Alam asli Indonesia berupa tanaman obat ada yang sampai di patenkan oleh Negara yang sama sekali jauh dari habitat asli tanaman tersebut. Ketika banyak terjadi protes dan kecaman di mana – mana tentang masalah ini, sebenarnya yang paling penting dan harus segera dilakukan adalah bagaimana kita mampu merubah sikap kita terhadap Budaya endemic dan Kekayaan Alam kita, sehingga kejadian pengklaiman oleh bangsa lain tidak akan pernah terjadi lagi. Dan lagi – lagi pemuda termasuk mahasiswa berperan sangat penting di sini. Sebagai penerus masa depan, tentunnya perhatian para pemuda terhadap budaya saat ini menggambarkan keadaan budaya tersebut di masa yang akan datang.

Jika kita teliti lebih mendalam,sebenarnya hal utama yang menjadi variable keberhasilan pemuda dalam rangka menguatkan integritas bangsa adalah energy Ilmu Pengetahuan. Mari kita lihat, siapa yang mendirikan Budi Utomo? mereka adalah para mahasiswa, para pendiri organisasi muda daerah pada saat itu? juga pemuda – pemuda terpelajar. Lalu jika kita amati pula, ketika terjadi Gerakan Reformasi untuk menumbangkan rezim Soeharto, yang menjadi tombak pun para Mahasiswa. Makin jelaslah bahwa peran mahasiswa dalam rangka menjaga keutuhan dan integritas bangsa sangatlah penting.

Dengan demikian dapat kami simpulkan bahwa antara mahasiswa dan ketahanan militer bangsa memiliki hubungan yang sangat erat dan saling mempengaruhi. Tidak bisa dipungkiri bahwa ketika para mahasiswa dengan aktif ikut melestarikan budaya bangsa, berkontribusi dalam perpolitikan bangsa, mengembangkan IPTEK di berbagai bidang, dan cinta untuk berkarya di negeri sendiri, maka cita – cita untuk membangun kembali kewibawaan dan menguatkan integritas bangsa bukanlah lagi sebuah angan – angan semata, namun merupakan masa depan yang akan segera tercapai.
Read more!

Peran Pemuda dalam Bidang Sosial

Pemuda sebagai ujung tombak pembangunan Indonesia memiliki peranan penting dalam pengentasan kemiskinan. Upaya yang bisa mereka lakukan misalnya dengan membangun proyek kedermawanan sosial di era globalisasi ini. Para pemuda dapat melakukan berbagai cara agar umat muslim Indonesia senantisa memperbaiki dirinya agar memiliki kemampuan untuk menyejahterakan diri dan lingkungannya. Melalui kegaiatan-kegiatan seminar, penyebaran opini, hingga kegiatan nyata seperti pembentukan BMT, Panitia ZIS dan semacamnya, para pemuda dapat mengingatkan bahwa ada permasalahan ekonomi umat yang harus segera diselesikan. Mereka dapat menginngatkan umat Islam sebagai penghuni terbesar di negeri ini, agar bekerjasama menghadapi keterpurukan ekonomi dan social yang mereka alami.


Semangat kedermawanan sosial yang tinggi dapat diwujudkan melalui pengumpulan zakat infaq dan shadaqah. Sejumlah besar potensi zakat, infaq dan shadaqah yang dimiliki umat apabila dikelola dengan baik dan maksimal, akan dapat meningkatkan kualitas hidup di masyarakat. Dana ZIS yang dihimpun akan memberikan kontribusi besar pada banyak program kegiatan yang dibutuhkan masyarakat, yaitu: bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi umat, dan bidang pengembangan pemuda.

Bidang Pendidikan, zakat akan memberikan manfaat yang besar bila disalurkan untuk pendidikan anak-anak miskin dan terlantar. Dana ZIS diarahkan dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui kemudahan akses pendidikan, pembinaan yang terpadu dan pengembangan potensi anak baik di dalam ataupun di luar ruang sehingga membentuk SDM yang mandiri dan berkualitas. Contoh program pengelolaan ZIS adalah sekolah gratis bagi yatim piatu dan dhuafa, pemberian beasiswa asuh untuk kaum dhuafa, pengembangan potensi anak dan remaja, dan lain-lain.

Bidang Kesehatan, dana ZIS diarahkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama kepada kesehatan ibu dan anak. Di antara program yang dilakukan adalah pemberian makanan tambahan gratis dan bergizi, khitanan massal, penanggulangan bencana, search and rescue, dan lain-lain.

Bidang pengembangan ekonomi umat, dana ZIS diarahkan memberikan program pemberdayaan masyarakat miskin di bidang ekonomi sehingga tercipta kemandirian dan peningkatan kesejahteraan. Salah satu contohnya pemberian Program Pemberdayaan dan Pendampingan Usaha, pendampingan usaha lokal dengan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah, dan lain-lain.

Bidang pengembangan pemuda, dana ZIS diarahkan untuk memberikan program peningkatan peran pemuda melalui pengembangan karakter, pengetahuan dan keahlian. Contoh Program antara lain pengembangan dan peningkatan kapasitas pemuda, mengenali potensi diri, motivasi, kewirausahaan, keahlian khusus, dan pembinaan akhlak.

Semangat membumikan nilai spritualitas menjadi kesalehan sosial membingkai gerak pengelolan ini sebagai mediator antara nilai kepentingan penderma dan mustahiq (penerima santunan). Antara yang memberi dan menerima, antara orang kaya dan mereka yang dhuafa sehingga kesenjangan sosial bisa semakin dikurangi jaraknya.

Oleh karena itu umat islam Indonesia perlu memiliki kader-kader pemuda yang mampu mengelola dan peduli terhadap permasalahan bangsa. Disinilah peran pemuda sangat dibutuhkan, program-program sosial yang ada dalam program ZIS akan sangat terbantu dengan keberadaan mereka. Para pemuda yang telah mendapatkan semangat kedermawanan sosial yang tinggi akan menjadi motor-motor penggerak semangat kedermawanan dalam kehidupan bermasyarakat.

Apa yang bisa dilakukan para pemuda saat hati mereka telah ditumbuhi semangat kedermawanan sosial? Pemuda dengan semangat kedermawanan sosial ini dapat menyebarkan semangatnya kepada muslim di sekitarnya. Apabila semangat itu telah menyebar dalam kehidupan masyarakat maka kehidupan mereka akan menjadi lebih baik, dan permasalahan-permasalahan sosial akan segera terselesaikan.
Read more!

Peran Pemuda dalam Bidang Komersial

Tidak banyak orang yang menyadari keberadaan dan urgensi ASEAN, termasuk kita sebagai mahasiswa. Atau mungkin kita tahu, namun belum peduli.

Mungkin kita masih ingat sewaktu Sekolah Dasar dahulu pernah belajar mengenai ASEAN dan sejarahnya, negara mana saja pendirinya, termasuk menghapal nama-nama ibukota dan lagu kebangsaannya. Lalu, apa kabar ASEAN sekarang? Tentu saja ASEAN mempunyai banyak kabar baru, salah satunya adalah pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) yang direncanakan akan dimulai tahun 2015.

Adalah Economics and Business Student (EBS) Summit, agenda dari Biro Hubungan Luar Senat Mahasiswa (SM) FEUI di mana dalam pertemuan tersebut hadir mahasiswa Ekonomi dan Bisnis yang merupakan perwakilan dari Badan Mahasiswa berbagai universitas di negara-negara ASEAN. Tahun ini, pada 2nd EBS Summit yang diselenggarakan Kamis (28/2) s.d. Sabtu (1/3) lalu hadir sekitar 80 mahasiswa yang mewakili universitas dari empat negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Delegasi FEB UGM sendiri berjumlah enam orang yang merupakan perwakilan dari BEM dan HMJ-LK, yaitu Eko Aditya (IE 06), Heirwid (Man 06), Primandanu (Akt IUP 05), Maisya (IE 05), Gregorio (Man IUP 06), dan Darwis (D3 Akt 06). Dengan mengusung tema “Generating the Spirit of ASEAN: One Caring, One Sharing, One Community, One Vision”, pembahasan pada pertemuan tersebut fokus pada kerjasama ekonomi ASEAN dan peran kita sebagai generasi muda menuju intergasi ekonomi ASEAN.

Ada beragam kegiatan dalam rangkaian acara 2nd EBS Summit. Pada hari pertama, setelah acara resmi dibuka oleh Menlu Hasan Wirajuda, diadakan seminar yang bertempat di kampus FEUI. Seminar yang bertemakan “ASEAN Integration: Between Euphoria and Utopia” ini diisi oleh narasumber yang cukup informatif dan kompeten, di antaranya Mendag Mari Elka Pangestu, Ngurah Swajaya (Dirjen Kerjasama ASEAN, Deplu RI), Juan Cassla (perwakilan dari Uni Eropa), dan May Ling Oey Gardiner (Guru Besar FEUI/ ASEAN and Pacific Asia Division, International Labor Organization). Dalam seminar ini terlihat antusiasme dari para peserta dengan banyaknya penanya pada setiap sesi diskusi.

Jika di hari pertama para delegasi lebih banyak mendengarkan materi, di hari ke dua delegasi dituntut untuk dapat aktif mengeluakan ide-ide dan opininya dalam kegiatan Focused Group Discussion (FGD) dan Forum Establishment. Sebelum para delegasi melakukan diskusi di tiap kelompoknya, para pemenang EBS Summit Paper Competition 2008 yang terdiri dari juara satu sampai tiga, Shellen Halim (Binus Internasional), Ling Yihong (National University of Singapore), dan Maria Veronica (Universitas Diponegoro), mempresentasikan isi paper masing-masing.

Salah satu agenda penting dalam 2nd EBS Summit adalah kesepakatan untuk membentuk jaringan Badan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis se-ASEAN dalam Southeast Asian Economics and Business Student Network (SEACON). Akan dibentuknya Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) pada tahun 2015 menjadi dasar terciptanya integrasi dan kerjasama antar negara-negara di ASEAN, terutama dalam bidang ekonomi, sehingga dimulai dari sekarang perlu dibangun awareness dari generasi muda yang akan menjadi pemimpin masa depan.

“Manfaat dari integrasi ekonomi dan perdagangan bebas antar negara ASEAN diantaranya adalah penurunan tarif perdagangan barang dan jasa serta free labor movement, sehingga diharapkan adanya win-win solution antar negara yang melakukan perdagangan,” ujar Ainfuk, delegasi Universiti Sains Malaysia (USM). Dengan terbentuknya SEACON muncul pula berbagai harapan bagi kemajuan ekonomi ASEAN dan peran generasi muda dalam mendukungnya. “SEACON merupakan langkah awal yang efektif karena kita bertemu perwakilan dari negara-negara ASEAN. Semoga kegiatannya dapat berkelanjutan dan ada isu-isu khusus yang dibahas, juga disertai aksi riil dalam mendukung integrasi ekonomi ASEAN,” harap Heirwid, delegasi FEB UGM.

Setelah SEACON terbentuk, para delegasi menyepakati bahwa EBS Summit menjadi kegiatan tahunan SEACON dan bukan menjadi kegiatan SM FEUI. Nama EBS Summit sendiri tidak diubah dengan maksud memberi apresiasi kepada teman-teman dari FEUI sebagai pionir pertemuan mahasiswa-mahasiwa ASEAN ini. Mengingat kegiatan 2nd EBS Summit yang cukup besar dan melibatkan delegasi dari beberapa negara ASEAN, tentunya persiapannya tidak mudah dan membutuhkan kerja keras dari segenap panitia. “Kami mulai kerja dari November tahun lalu,” ujar Happy, salah satu panitia 2nd EBS Summit. Untuk tahun depan, Universiti Malaya, Malaysia, telah bersedia menjadi tuan rumah kegiatan ini. Diharapkan di tahun-tahun mendatang akan lebih banyak lagi universitas dari sepuluh negara anggota ASEAN yang tergabung dalam SEACON dan akan tercipta proses brainstorming yang lebih efektif dan representatif.

Pada hari terakhir kegiatan, Wakil Gubernur DKI Jakarta mengadakan jamuan makan malam bagi para delegasi dan panitia di Balai Kota Jakarta. Makan malam ini juga sekaligus menjadi acara perpisahan. Irama musik Betawi malam itu menyatukan manusia-manusia dengan latar belakang berbeda. Namun semoga segala perbedaan yang ada tak menjadi penghalang terciptanya rasa persaudaraan negara-negara ASEAN. Kini dan esok.
Read more!

Peran Pemuda dalam Bidang Pendidikan

Tujuan dari pendidikan Indonesia termuat jelas dalam konstitusi. Lalu sudah sejauh mana upaya untuk memenuhi tujuan itu? Apakah bangsa ini sudah menyadari bahwa pendidikan merupakan proses terpenting untuk meningkatkan SDM di suatu Negara demi kemajuan negara itu disela bidang?

Di usia yang lebih dari 62 tahun merdeka, ternyata pendidikan kita masih memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari antara lain belum terpenuhinya angggran pendidikan yang diamanatkan oleh konstitusi sebesar 20%, banyaknya sekolah-sekolah yang kondisinya sudah tidak layak, masih ada guru yang kualitasnya rendah, kontroversi UAN yang sampai sekarang masih belum selesai, dan yang masih hangat dibicarakan sekarang adalah beberapa Universitas terkemuka di Indonesia menolak masuk dalam perhimpunan SPMB, sistem pendidikan Indonesia yang kapitalistik, dan masih banyak lagi.

Untuk sekarang penulis tidak akan membahas satu persatu permsalahan di atas. Namun di sini akan lebih terfokus mengenai bagaimana peran generasi muda terhadap masyarakat dalam dunia pendidikan. Dengan membidik permasalahan-permasalahan yang ada di dunia pendidikan tersebut. Namun, sebelum itu tentu harus dipahami terlebih dahulu siapa pemuda itu? Apa yang membedakannya dari yang lain sehingga dia cukup mendapatkan tempat yang khusus di masyarakat.

Siapa Generasi muda?

Generasi Muda adalah kata yang mempunyai banyak pengertian, namun dari pengertian-pengertian generasi muda mengarah pada satu maksud yaitu kumpulan orang-orang yang masih memunyai jiwa, semangat, dan ide yang masih segar dan dapat menjadikan Negara ini lebih baik, orang-orang yang mempunyai pemikiran yang visioner.

Bahkan revolusi suatu bangsa itu biasanya didobrak oleh generasi mudanya. Terlepas dari apakah pemuda itu perlu digolongkan berdasarkan umur atau tidak. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Mentri Pemuda dan Olah raga Adiaksa Daud bahwa nanti akan ada pengaturan pemuda itu berdasarkan umur atau semangat.

Pelopor yang melakukan langkah-langkah konkret bagi perubahan bangsa kearah yang lebih baik dan kepekaan terhadap realita social yang ada di masyarakat, memang menjadi ciri utama yang melekat pada pemuda.

Di setiap bangsa, peran pemuda ternyata tidak sedikit. Pemuda menorehkan sejarah penting bagi negeri tersebut. Sebagai contoh gerakan-gerakan mahasiswa di Indonesia yang pernah terjadi sejak pra kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan reformasi. Yang mampu menumbangkan rezim besar seperti Soekarno dan Soeharto, semua itu diawali dari ide-ide segar dan semangat juang dari kaum muda yaitu mahasiswa. Selain itu revolusi kuba yang dipelopori oleh Che Guevara juga dari seorang pemuda.

Melihat contoh di atas dapat dilihat betapa besarnya pengaruh generasi muda itu bagi perubahan suatu bengsa. Bahkan nasib bangsa ini diletakkan di bahu generasi mudanya. Seperti yang dikatakan seorang anak muda bernama Soe Hok Gie bahwa sudah saatnya generasi muda bergerak dan melakukan perlawanan terhadap kaum-kaum tua yang memimpin negeri ini yang tidak berpihak kepada rakyat.

Lalu pertanyaannya sekarang apa yang bisa dilakukan generasi muda terhadap masyarakat dalam bidang pendidikan?
Jangan sampai julukan pemuda hanya dianggap suatu fase rutinan saja dalam kehidupan manusia. Fase itu pasti datang, tapi bagaimana menjadikan fase tersebut bermakna dan berguna bagi perubahan bangsa ini kearah yang lebih baik.

Ini dia peran pemuda dalam Ppndidikan.,.,.

Setelah mengetahui siapa generasi muda dan bagaimana pengaruhnya dalam perubahan suatu bangsa, serta mengetahui permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan kita maka seharusnyalah pemuda ikut andil dalam perubahan bangsa ini dalam hal pendidikan. Haruslah pemuda menjadi garda terdepan yang memperjuangkan hak rakyat untuk memperoleh pendidikan, seperti diamatkan oleh UUD 1945 pasal 31.

Dalam salah satu artikel yang ditulis oleh H. Abd. Hamid Wahid M.Ag moralitas pemuda menyongsong millennium ketiga, ia menuliskan kalau kata kunci dalam menghadapi millenium kedepan mau tidak mau adalah peningkatan kualitas SDM dalam pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah global.
Dan peran dari pemuda untuk mempelopori persiapan dalam hal peningkatan kualitas SDM ini sangat dibuthkan dan peningkatan kualitas SDM tentu saja tidak bisa lepas dari peningkatan kualitas pendidikan.

Pemuda yang notabenenya sebagai pelopor harus memberikan kontribusi yang konkret terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam mendobrak setiap kebijakan pemerintah dalam hal pendidikan yang tidak berpihak pada rakyat kecil. Pemuda harus bisa menjadi pressure groups terhadap pemerintah. Advokasikan kepada pemerintah gagasan-gagasan yang sekiranya dapat menjadikan pendidikan di Negara ini lebih baik.

Banyak cara yang dapat dilakukan dalam menyampaikan gagasan-gagasan tersebut, antara lain melalui perwakilan kita yang ada di DPR, mengikuti seminar-seminar, diskusi-diskusi, dan masih banyak lagi.

Ada langkah konkret yang dapat dilakukan antara lain, membangun sekolah alternatif. Sekolah alternatif sebagai lembaga alternatif untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat, tetapi berbeda dengan sekolah formal yang ada. Dan berdasarkan pengakuan dari siswa-siswa yang masuk sekolah alternatif, mereka justru lebih senang dan merasa sekolah alternatif lebih memberikan banyak manfaat ketimbang sekolah formal. Dan biasanya sekolah-sekolah alternatif ini didirikan latar belakangnya dari mahalnya biaya pendidikan di Indonesia.

Penulis ingat beberapa teman yang terlibat aktif dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan Indonesia dengan membangun sekolah alternatif. Seperti teman-teman di daerah Garut yang membangun sekolah alternatif di daerah yang cukup terpencil yaitu kampung Danoo, kira-kira satu jam perjalanan dari pusat kota Garut. Di sana mereka membangun sekolah alternatif untuk membantu anak-anak yang tidak mampu atau putus sekolah.

Selain itu ada kawan-kawan mahasiswa yang juga menjadi pengajar di sekolah alternatif yang bernama Taboo yang ada di daerah Dago Pojok Kota Bandung. Yang bergerak untuk membantu anak-anak dalam belajar setelah mereka sekolah serta mengembangkan potensi-potensi anak yang tidak sempat dikembangkan ketika anak disekolah karena padatnya materi teoritis yang harus dijejali kepada anak.
Tidak hanya itu, pemuda juga dapat berjuang melalui tulisan. Sebagai contoh, mahasiswa yang aktif dalam media kampus sering kali menulis dan mengangkat tema mengenai bagaimana pendidikan di Indonesia. Hal ini tidak lain dimaksudkan agar mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah sadar bagaimana sebenarnya kondisi pendidikan di Negeri ini. Dengan senjata media, pemuda juga dapat menyadarkan masyarakat bagaimana sebenarnya kondisi pendidikan Indonesia saat ini, karena terkait dengan fungsi dari media.

Ada juga pemuda yang arah gerakannya lebih kepada turun langsung ke jalanan. Aksi menuntut pemuerintah lebih memperhatikan nasib pendidikan di Negeri ini. Bagaimanapun metode aksinya yang penting dapat aspirasi masyarakat
Dapat disampaikan kepada pemerintah dengan harapan keadaan pendidikan dapat berubah kearah lebih baik.

Selain itu pemuda juga bisa bergerak melalui jalan advokasi kepada masyarakat secara langsung. Artinya pemuda turun langsung masuk ke sektor masayarakat secara langsung dan memberikan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Contoh-contoh di atas hanya beberapa dari arah atau sumbangsih pemuda terhadap upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Apa pun arah dan cara yang dilakukan generasi muda ini, sedikit atau banyak, cepat atau lambat pasti akan dapat berguna bagi negeri ini terutama dalam hal pendidikannya.

Di tengah krisis yang melanda negeri ini tentunya SDM-SDM yang berkualitas sangat dibutuhkan. Dan peningkatan kualitas SDM ini hanya dapat ditempuh melalui pendidikan yang berkualitas pula. Ketika negara tidak mampu memenuhi hak rakyat untuk mendapatkan pendidikan yang layak, pemuda harus bergerak.
Read more!

Peran Pemuda dalam Bidang Pemerintahan

Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Ungkapan ini begitu masyhur dan telah menjadi nyata. Selain itu juga adanya sebuah pernyataan bahwa masa depan terletak di genggaman para pemuda. Artinya, baik buruknya suatu umat di masa datang di tentukan oleh baik buruknya pemuda di masa kini. Ungkapan tersebutlah yang menjadi barometer dan standarisasi dalam pembinaan dan mendidik generasi muda untuk melanjutkan estafet perjuangan.

Pemuda merupakan pilar kebangkitan umat. Dalam setiap kebangkitan, pemuda merupakan rahasia kekuatannya. Dalam setiap fikrah, pemuda adalah pengibar panji-panjinya.

Dengan demikian, maka sungguh banyak kewajiban pemuda, tanggung jawab, dan semakin berlipat, hak-hak umat yang harus ditunaikan oleh para pemuda. Pemuda dituntut untuk berfikir panjang, banyak beramal, bijak dalam menentukan sikap, maju untuk menjadi penyelamat dan hendaknya mampu menunaikan hak-hak umat dengan baik. Dengan kata lain, pemuda sesungguhnya dituntut untuk mendidik dirinya menjadi pemuda yang memiliki jiwa-jiwa pemimpin.

Ada dua hal yang menonjol pada diri pemuda dalam sebuah gerakan. Pertama, kedudukannya sebagai basis operasional dan kedua, perannya dalam proses kaderisasi.

Kekuatan dan kesemangatan membuat pemuda menjadi sangat cocok bagi peran operasional yang membutuhkan energi besar. Sedangkan kepolosannya memudahkan para penggerak untuk menanamkan nilai-nilai yang akan memotivasi aktivitas gerakan.
Potensi kepemudaan ini sangat dihargai disemua lini kehidupan terlebih menurut islam. Arahan bagi para pemuda untuk menyalurkan potensinya kepada kebaikan yang sejati.

Kebaikan yang akan membuat mereka jaya di dunia dan juga di akhirat. Berhamba hanya kepada Allah, Berjuang hanya untuk kejayaan Islam, bekerja keras hanya untuk menegakkan kebenaran yang sejati. Inilah jalan hidup pemuda muslim yang berharga.

"PEMIMPIN"

Pemimpin dalam satu negara, ibarat kepala bagi tubuh. Inilah yang menentukan seluruh tujuan dan disini pula tempat berkumpulnya segala macam informasi. Pemimpin bertugas memikirkan, dan mengkaji setiap masalah yang dihadapi oleh apa yang telah ia pimpin. Pemimpin juga merupakan lambang kekuatan, persatuan, keutuhan dan disiplin shaff.

Seorang bijak pernah mengatakan :
“Pemimpin yang baik adalah yang mampu membantu memecahkan kesulitan mereka yang dipimpin serta mempersiapkan calon atau kader pemimpin yang nanti akan menggantikannya.”

Disinilah pemimpin diharapkan mampu melakuakan perubahan baik bagi dirinya maupun orang lain dan yang dipimpinnya menuju kearah kebaikan.

Kepemimpinan Pemuda Pada Masa Kecemerlangan Islam dan Masa Abad ke 20
Berbagai kenyataan menunjukkan bahwa sebagian besar peristiwa yang telah lalu banyak dipengaruhi oleh mereka yang tergolong pemuda. Hampir seluruh gerakan di dunia, sejak zaman purba hingga zaman satelit ini, pemuda memiliki peran yang cukup signifikan. Bahkan ketika Islam mencetuskan gerakan dakwahnya belasan abad yang silam. Kepemimpinan itu telah ada dari zaman Rasulullah SAW hingga kini.

Sebagai salah satu acuan pada zaman tabi’ut tabi’in. Umar bin Abdul Aziz adalah salah satu contoh sosok pemuda yang berhasil dalam memimpin di masanya.

Telah diriwayatkan bahwa sosok Umar bin Abdul Aziz menghadirkan pribadi yang sungguh luarbiasa. Hal itu dapat terlihat dari kesucian jiwanya dan keagungan jejak hidupnya. Walaupun Umar bin Abdul Aziz tidak hidup pada masa diturunkannya wahyu namun ia mencoba mamindahkan masa wahyu itu kepada masanya, yaitu masa-masa yang penuh dengan kegelapan, penindasan dan diwarnai oleh fanatisme yang membabi buta.

Pada masa itu, Umar bin Abdul Aziz mampu merubah tradisi Daulat Bani Umayyah yang rendah yang telah berlalu selama 60 tahun, menjadi masa pemerintahan yang indah, baik, adil, dan sejahtera yang mirip dengan masa Rasulullah SAW.

Dalam hal tersebut yang ia habiskan hanya memakan waktu dua tahun lima bulan dan beberapa hari saja. Keistimewaan dirinya inilah membuat Umar bin Abdul Aziz dan sejarah perjuangannya lebih mirip legenda daripada fakta.

Umar bin Abdul Aziz menerima kekuasaan sebagai khalifah dikala ia masih muda. Saat itu usianya belum mencapai 35 tahun. Suasana yang ditemui Umar bin Abdul Aziz diawal kekhalifahannya telah memaksanya untuk menumpahkan perhatiannya yang lebih besar terhadap hak-hak manusia.

Sedangkan di awal abad ke-20 yang lalu, di negeri Mesir muncul seorang tokoh muda yang sangat terkenal sampai sekarang. Beliau adalah Hasan Al Banna. Hasan Al Banna tidak saja menjadi sosok pemimpin bagi para pengikutnya saat itu, namun ia adalah sosok pemimpin yang muncul dan tampil dalam situasi dan kondisi yang tidak mendukung, iklim yang tidak pas. Bahkan ia muncul di zaman kegelapan yang sangat pekat, di tengah-tengah masyarakat yang terkena kelumpuhan berfikir, ruhani yang kosong, ‘athifah (empati, simpati, dan emosi) yang dingin, kemauan yang lemah, tekad yang lentur, semangat yang rapuh, badan yang loyo, kehidupan yang labil, akhlak yang rusak, ketundukan kepada kekuatan, dan keputusasaan untuk melakukan perbaikan.

Kejeniusan Hasan Al Banna tampak jelas dalam kecintaannya kepada islam, Integritas kepemimpinannya sepenuhnya untuk dakwah dengan segala bakat, potensi, dan tulisan-tulisannya. Hasan Al Banna memiliki pengaruh yang sangat besar di kalangan kader-kadernya terbukti gerakan dakwah yang dirintisnya hingga kini konsepnya merata hampir diseluruh dunia.

Beliau adalah pembangun generasi, murabbi rakyat dan pemilik madrasah ilmiyah fikriyah khuluqiyah. Hal ini telah mempengaruhi kecendrungan semua orang yang berkontak dengannya, baik dari kalangan pelajar atau aktivis, dalam cita rasa mereka, metodologi berfikir mereka, gaya penjelasan mereka. Pengaruh ini masih dapat kita rasakan hingga kini.

Peran pemimpin-pemimpin tersebutlah yang layak direvitalisasi kembali dengan baik dan benar khususnya bagi kaum muda, karena merekalah yang akan menjadi teladan konkrit bagi masyarakat kontemporer dalam mewujudkan manhaj al hayyah yang shahih.
Read more!

Kamis, 24 Juni 2010

Peran Pemuda dalam Bidang Olahraga

Tak bisa dipungkiri lagi, pemuda tak akan pernah lepas dari olahraga karena olahraga adalah jiwa pemuda. Pemuda bisa menghilangkan perilaku negatif dengan olahraga. Pemuda juga bisa belajar menghargai orang lain dengan olahraga. Dengan penduduk yang melimpah, tentu saja Indonesia telah banyak memperoleh penghargaan dalam bidang olahraga.

Contoh pemuda berprestasi dalam bidang olahraga:

1.Farid Firmansyah, seorang pelajar SMP di Bekasi, Jawa Barat berhasil menjadi juara dalam kejuaraan catur pelajar internasional. Walaupun orangtuanya hanyalah pedagang kecil, namun semangat Farid tidak pernah surut untuk meraih prestasi tertinggi.

2.Eko Yuli Irawan, banyak prestasi yang telah diraih lifter berusia 21 tahun ini. Prestasi itu antara lain :
a.Medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, kelas 56 Kg. dengan total angkatan 288 Kg.
b.Medali perak kejuaraan Asia di Kanazawa, Jepang, di kelas 62 Kg.
c.Medali emas Sea Games di Thailand, 2007
d.Medali emas kejuaraan dunia yunior di Praha, Republik Ceko, 2007; sekaligus terpilih sebagai lifter terbaik pada ajang tersebut.
Read more!

Peran Pemuda dalam Bidang Teknologi

Dalam era globalisasi yang penuh persaingan ini, kekuatan ekonomi suatu negara sesungguhnya berakar dari kemampuan teknologi dan inovasi yang dimiliki bangsa tersebut. Karena itu, untuk mendorong akselerasi kemakmuran bangsa, maka kekuatan Iptek dan inovasi bangsa tersebut perlu ditempatkan menjadi penghela utama kekuatan ekonomi. Pemuda dengan dipelopori para mahasiswa, harus dapat mengambil peran penting dalam perkembangan Iptek di masa mendatang.

Pemuda juga harus mampu menciptakan suatu teknologi yang bisa melambungkan nama Indonesia ke dunia internasional. Dengan tenaga yang masih energik, pemuda bisa bekerja ekstra keras untuk menciptakan suatu teknologi. Pemuda juga tidak cepat puas, jadi mereka akan selalu menghasilkan karya-karya teknologi dengan kualitas terbaik.

Karena itu, kami membuat dampak-dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
Read more!

Dampak Negatif Tekonologi Informasi

Disamping mempunyai dampak positif, teknologi juga mempunyai dampak negatif. Bisa dibilang dampak negatifnya lebih besar dari pada dampak positifnya. Korban terbesar dampak negatif teknologi informasi adalah kalangan remaja. Oleh karena itu kita harus lebih berhati-hati agar kita terhindar dari dampak negatif teknologi informasi.

Contoh dampak negatif teknologi informasi:

1. Pornografi, anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.Violence and Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat meningkatkan penjualan situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.

2. Penipuan, hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.

3. Carding, karena sifatnya yang real time(langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.

4. Perjudian, dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.

5. Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face).

6. Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.

7. Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang).
Read more!

TeMpaT nGoMeL

Followers

ekspresi-KU

ekspresi-KU
 

Copyright © 2009 by pemuda dan teknologi

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger